“Permainan
Sains dan Matematika untuk AUD”
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,,
Hai
sobat, apa kabar ?? Semoga sobat semua dalam kondisi sehat ya,, mudah- mudahan
teman- teman semua tidak pernah bosan mengunjungi blog saya ini,, :D
Pada
kesempatan ini, saya akan membagikan informasi kepada sobat semua tentang
“Permainan Kreatif dan Edukatif untuk AUD” (masih tentang Anak Usia Dini,, :D).
Maka untuk para pendidik PAUD dan juga bagi para orang tua harus mengetahui hal
tersebut dan terus memilah- milah jenis kegiatan bermain dan waktu yang tepat
sesuai dengan tahap perkembangan anak, agar tidak salah dalam memilih permainan
untuk anak.
Bermain
itu penting bagi anak lho,, karena anak- anak usia dini mempunyai rasa ingin
tahu yang sangat besar. Mereka sangat tertarik untuk mengenal dan mempelajari
hal baru, apalagi permainan baru. Tentu yang dimaksud bermain disini adalah
bermain yang mengandung fungsi edukatif, bukan bermain asal- asalan (yang
penting anak senang dan tidak menangis).
Bagaimanakah caranya ?
Untuk
melatih anak berpikir kreatif dan imajiantif dapat dilakukan melalui permainan-
permainan yang menyenangkan. Hal ini juga berlaku dalam memberikan pelajaran Matematika sederhana dan Sains yang memerlukan konsentrasi
tinggi, selain itu, kita juga harus kreatif dalam menampilkan alat peraga
warna- warni untuk menarik minat anak.
Bermain untuk Anak Usia Dini
(AUD)
Bermain
adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat, yang
menghasilkan pengertian dan memberikan informsi, memberikan kesenangan maupun
mengembangkan imajinasi anak. Jika kita benar- benar memahaminya maka pemahaman
tersebut akan berdampak positif pada cara kita membantu proses belajar anak.
Bermain
merupakan suatu kegiatan yang melekat pada duni anak. Bermain adalah kodrat
anak. Solehuddin (1996) menyatakan bahwa “Pada intinya, bermain dapat dipandang
sebagai suatu kegiatan yang bersifat volunter, spontan, terfokus pada proses
memberi ganjaran secara intrinsik, menyenangkan dan fleksibel. Volunter dalam arti bermain dilakukan
atas dasar dan kemauan anak sendiri.
Bermain
adalah kegiatan utama yang mulai tampak sejak bayi berusia tiga atau empat
bulan. Kegiatan ini penting bagi perkembangan kognitif, sosial dan kepribadian
anak. Selain itu, bermain juga memiliki fungsi emosional. Melalui bermain, anak
merasakan berbagai pengalaman emosi yaitu senang, sedih, bergairah, keewa,
bangga, marah dan sebagainya. Melalui bermain pula anak memahami kaitan antara
dirinya dan lingkungan sosialnya, belajar bergaul dan memahami aturan ataupun
tatatara pergaulan.
Manfaat Bermain Bagi Anak Usia
Dini
a.
Bermain mempengaruhi perkembangan
fisik anak
b.
Bermain dapat digunakan sebagai
terapi
c.
Bermain meningkatkan pengetahuan
anak
d.
Bermain melatih penglihatan dan
pendengaran
e.
Bermain mempengaruhi perkembangan
kreativitas anak
f.
Bermain mengembangkan tingkah laku
sosial anak
g.
Bermain mempengaruhi nilai moral
anak
Tahapan Perkembangan Bermain
Adapun
tahapan perkembangan bermain menurut (Santrock, 1992) yaitu sebagai berikut :
a.
Tahap Eksplorasi
ð Hingga
bayi berusia sekitar 3 bulan, permainan mereka terutama terdiri dari melihat
orang dan benda serta melakukan usaha acak untuk menggapai benda yang
diacungkan dihadapannya. Selanjutnya mereka dapat mengendalikan tangan sehingga
cukup memungkinkan bagi mereka untuk mengambil, memegang dan mempelajari benda
kecil. Setelah mereka dapat merangkak atau berjalan, mulai memperhatikan apa
saja yang berada dalam jarak pandangannya dan jangkauannya.
b.
Tahap Permainan
ð Bermain
menggunakan mainan dimulai pada tahun pertama dan mencapai puncaknya pada usia
antara 5 dan 6 tahun. Pada mulanya anak hanya mengeksplorasi mainannya. Antara 2
dan 3 tahun, mereka membayangkan bahwa mainannya mempunyai sifat hidup, dapat
bergerak, berbiara dan merasakan. Dengan semakin berkembangnya kecerdasan anak,
mereka tidak lagi menganggap benda mati sebagai sesuatu yang hidup dan hal ini
mengurangi minatnya pada barang mainan. Faktor lain yang mendorong penyusutan minat
dengan barang mainan ini adalah bahwa permainan itu sifatnya menyendiri
sedangkan mereka menginginkan teman. Setelah masuk sekolah, kebanyakan anak
menganggap bermain barang mainan sebagai “permainan bayi”.
c.
Tahap Bermain
ð Setelah
masuk sekolah, jenis permainan mereka sangat beragam. Semula, mereka meneruskan
bermain dengan barang mainan, terutama bila sendirian, selain itu mereka merasa
tertarik dengan permainan, olah raga, hobi dan bentuk permainan matang lainnya.
d.
Tahap Melamun
ð Semakin
mendekati masa puber, mereka mulai kehilangan minat dalam permainan yang
sebelumnya disenangi dan banyak menghabiskan waktunya dengan melamun. Melamun,
merupakan ciri khas anak remaja adalah saat berkorban, saat mereka mengganggap
dirinya tidak diperlukan dengan baik dan tidak dimengerti oleh siapapun.
Belajar Sains dan Matematika di
Usia Dini
a. Sains di Usia Dini
ð Anak
dapat belajar apa saja sejak dini termasuk belajar sains. Belajar sains sejak
dini dimulai dengan memperkenalkan alam dan lingkungan. Hal tersebut akan
memperkaya pengalaman anak.
ð Anak
yang banyak bersentuhan dengan alam akan lebih baik dalam memaknai dunia mereka
sehingga anak perlu mendapatkan kesempatan berinteraksi dengan lingkungan
mereka yang akan membuat mereka secara aktif terus menerus mendapatkan
pengetahuan.
ð Mengenalkan
sains sejak usia dini untuk menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan sangat
penting. Anak akan terus memiliki rasa ingin tahu dan mengeksplorasi
lingkungannya. Sifat ingin tahu merupakan dasar bagi anak untuk berpikir
ilmiah.
b. Matematika di Usia Dini
ð Matematika
adalah sesuatu yang berkaitan dengan ide- ide / konsep- konsep abstrak yang
tersusun secara hierarkis melalui penalaran yang bersifat deduktif. Matematika
di PAUD adalah kegiatan belajar tentang konsep matematika melalui aktivitas bermain
dalam kehidupan sehari- hari dan bersifat ilmiah.
ð Manfaat
memperkenalkan matematika pada anak usia dini adalah menuntun anak belajar
berdasarkan konsep matematika yang benar, menghindari ketakutan matematika
sejak awal dan membantu anak belajar matematika secara alami melalui kegiatan
bermain.
Contoh
Permainan Sains dan Matematika untuk AUD
a. Memancing Ikan
-
Deskripsi
ð Ajarkan
anak untuk memancing ikan dan biarkan dia memancing sepuasnya. Setelah selesai,
mintalah dia menunjukkan ikan yang ditangkap dan pilah- pilah sesuai warnanya.
Misal merah, kuning, ungu dan biru.
-
Tujuan
ð Anak-
anak tentunya suka memancing apalagi anak laki- laki. Permainan ini akan
membuat anak tertarik. Permainan memancing ikan mengajarkan kepada anak untuk
berkonsentrasi.
-
Prosedur
ð Siapkan
penggaris pendek dari kayu, magnet bentuk U, karton warna- warni, tali, klip
kertas dan gunting.
ð Potong
karton membentuk macam- macam ikan dengan berbagai ukuran ada yang besar, ada
yang kecil, ada yang merah, biru dan sebagainya.
ð Selipkan
klip kertas di mulut ikan. Ikatkan tali ke ujung penggaris. Ikatkan ujung tali
yang satunya lagi dengan magnet.
-
Pembahasan
ð Selain
melatih kesabaran anak, permainan ini dapat digunakan sebagai alat untuk
mengajarkan konsep penambahan dan pengurangan. Caranya adalah dengan menghitung
jumlah ikan yang berhasil ditangkap. Konsep penambahan dan pengurangan
sederhana dapat diajarkan. Anak pun dapat menunjukkan ikan terbesar dan ikan
terkecil.
b. Tongkat Berbicara
-
Deskripsi
ð Anak
berbaris berjajar sebanyak 3-5 orang. Guru berdiri di depan mereka sambil
membawa tongkat yang telah dihias lucu. Anak- anak bersiap untuk bercerita
apapun jika tongkat diberikan kepadanya.
-
Tujuan
ð Anak
dilatih untuk mengungkapkan apa yang inginkan dengan bercerita di hadapan
teman- temannya. Dengan demikian diharapkan anak berani mengungkapkan
perasaannya. Anak juga diajarkan mendengarkan orang lain, membiarkan orang lain
selesai berbicara dan bebicara sesuai gilirannya.
-
Prosedur
ð Guru
memberikan tongkat yang telah dihias lucu kemudian diberikan kepada anak yang
ingin berbicara. Anak lain menunggu giliran dan mendengarkan. Anak yang
memegang tongkat dapat bebicara singkat, jelas, beraturan dan jujur.
-
Pembahasan
ð Dengan
permainan ini kesabaran anak dilatih yaitu untuk menunggu giliran berbicara dan
mendengarkan pembeicaraan anak lain / guru terlebih dahulu.
-
Variasi Permainan
ð Tongkat
bisa diganti dengan bola.
c. Berhitung dengan Lagu
-
Deskripsi
ð Berhitung
juga bisa dilakukan dengan lagu / syair berirama untuk mempelajari berbagai
tema dengan muatan dasar berhitung. Aktivitas ini dapat dilakukan sambil
memperagakan jari sesuai dengan bilangan yang dinyanyikan.
-
Tujuan
ð Membuat
anak paham konsep bilangan dengan berfikir lebih abstrak.
-
Prosedur
ð Menyanyi
lagu “Dua Mata Saya”
Dua
mata saya
Hidung
saya satu
Dua
kaki saya
Pakai
sepata baru
Dua
tangan saya
Yang
kiri dan kanan
Satu
mulut saya
Tidak
berhenti makan
-
Pembahasan
ð Berhitung
sambil bernyanyi dan disertai gerakan jari memudahkan anak untuk memahami
bilangan.
-
Variasi Permainan
ð Lagu
bisa diganti dengan lagu lain, misalnya sebagai berikut :
Satu
satu aku sayang ibu
Dua
dua juga sayang ayah
Tiga
tiga sayang adik kakak
Satu
dua tiga sayang semuanya
Sumber
Rujukan
- Triharso, Agung. 2013. Permainan Kreatif & Edukatif untuk Anak
Usia Dini. Yogyakarta : ANDI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar